Pengaruh Naik Turunnya Harga Bitcoin

Pengaruh Naik Turunnya Harga Bitcoin

poskota86.com – Pengaruh Naik Turunnya Harga Bitcoin, Perlu anda ketahui aset crypto sama dengan aset saham atau komonditas. Jadi instrumen investasi ini punya nilai volatil (tidak stabil), sehingga sulit sekali untuk di prediksi. Seperti halnya faktor pengaruh naik turunnya harga bitcoin.

Sekilas bitcoin merupakan sebuah mata uang baru atau uang eletronik, pertama kali muncul atau di ciptakan era tahun 2009. Adapun orang yang menciptakan crypto bitcoin ialah Satoshi Nakamoto.

 

Menariknya mata uang digital ini bisa untuk transaksi di internet

Tanpa perantara atau menggunakan jasa bank. Sebab bitcoin pakai sistem peer to peer (P2P). Sehingga bisa di katakan bahwa sistem bisa bekerja tanpa penyimpanan atau administrator tunggal.

Terlebih kini harga bitcoin tergantung dari satu penerbit utama. Dimana menggunakan sebuah database yang di distribusikan serta tersebar ke node-node di jaringan P2P menuju jurnal transaksi.

Tak heran pihak Departemen Keuangan Amarika Serikat mengklaim bitcoin sebagai mata uang terdesentralisasi. Meski begitu kini crypto bitcoin banyak peminatnya, lantaran harga jual realatif mahal. Meski naik turunya harga bitcoin sulit untuk di prediksi.

Namun seiring berjalannya waktu kini mata uang koin digital bernama Bitcoin merupakan mata uang paling mahal di dunia. Tepat di tahun 2021 ini harga bitcoin sempat hampir menyentuh satu milyar. Dan terakhir kini jatuh di angka kisaran Rp 500 juta hingga Rp 600 jutaan.

 

5 Faktor Pengaruh Naik Turunnya Harga Bitcoin

Adapun di bawah ini beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga bitcoin yang bisa anda pelajari dengan seksama.

1. Supply VS Demand (Ketersediaan VS Permintaan)

Sudah tak asing lagi, jika harga suatu aset crypto sangat di pengaruhi sekali oleh permintaan dan ketersediaanya di pasar.

Jadi bisa di simpulkan, apabila permintaan beli bitcoin di pasar crypto meningkat dratis sampai mampu melebihi tingkat supply sebagai penjual. Maka secara otomatis harga bitcoin akan melambung tinggi.

Namun sebaliknya, jika banyak penjual bitcoin dari pada pembeli aset bitcoin. Secara otomatis harga bitcoin cendereng akan turun, tentunya sampai batas titik harga dimana jumlah antara pembeli dan penjual seimbang.

2. Utility (Kegunaan)

Adapun faktor pengaruh naik turunnya harga bitcoin juga bisa karena utility (kegunaan). Sehingga harga akan bergerak naik dratis, jika banyak pengguna crypto bitcoin. Dan akan menurun secara tajam, bila crypto tersebut mulai sepi oleh pengguna alias di tinggalkan.

Untuk itu bagi anda yang ingin investasi crypto sebaiknya perlu memperhatikan faktor utility terlebih dahulu. Sebelum mulai beli bitcoin, maupun menjual aset bitcoin anda.

3. Fear and Greed (Rasa Takut dan Serakah)

Rasa takut dan serakah merupakan bagian dari faktor psikologis manusia. Dan sifat ini mampu membuat harga crypto sulit di tebak.

Seperti pada waktu harga bitcoin mulai beranjak naik jauh, saat lama sekali tidak ada pergerakan yang berarti.

Dengan begitu para trader menjadi serakah (Greed) untuk membeli banyak aset bitcoin, dengan anggapan harga akan terus naik sampai batas tertentu. Dan keuntungan melimpah ketika beli di harga rendah, serta menjualnya di harga paling tinggi.

Akan tetapi saat para trader mulai jual bitcoin secara serentak. Maka harga bitcoin cenderung turun tajam. Ini yang membuat ketakutan (Fear) bagi orang yang sudah rela beli bitcoin di harga paling tinggi, jadi ikutan menjual bitcoin. Sehingga mengalami kerugian besar.

Padahal mereka yang terakhir beli bitcoin, berasumsi harga bisa naik dratis ternyata malah sebaliknya.

4. Market Cap / Kapitalisasi Pasar Yang Pengaruh Besar Terhadap Volatilitas Harga

Adapun market cap / kapitalisasi pasar suatu crypto mampu di hitung dengan cara mengalikan jumlah crypto yang kini sedang beredar harga perkoin.

Sehingga harga crypto dengan market cap besar seperti bitcoin, volatilnya cenderung stabil. Berbeda dengan harga cenderung tidak stabil seperti koin di market cap kecil yaitu Token DeFI.

5. Harga Stablecoin Yang Selalu Ikuti Aset Backingan

Berbeda dengan aset kripto pada umumnya, harga stablecoin cenderung mengikuti harga aset yang telah jadi backing dari stablecoin itu sendiri.

Demikian penjelasan mengenai faktor pengaruh naik turunnya harga bitcoin di pasar crypto. Semoga referensi di atas bermanfaat untuk anda dalam wawasan cara bermain aset crypto yang benar.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *